Saturday, August 15, 2009

The Fireground Commander

Selama ini cukup sering kita mendengar istilah Fireground Command dalam berbagai kesempatan diskusi baik di
forum forma ataupun informal.
Dalam kesempatan kali ini penulis akan mencoba berbagi informasi tentang fireground command yang semoga dapat
menjadi bahan diskusi dalam upaya mengembangkan kapasitas pribadi sebagai petugas pemadam kebakaran. Sebagai
acuan utama tulisan ini adalah buku Fireground Commander yang disusun oleh Alan V. Brunacini dan berbagai sumber
lain untuk memperkayanya. Dengan satu pertimbangan sengaja beberapa istilah tidak penulis terjemahkan karena akan
mengurangi maknanya. Fireground Command Satu operasi pemadaman kebakaran yang efektif berpusat pada
seorang insiden commander. Ketika satu operasi tidak ada komando, atau ada lebih dari satu komando maka operasi
pemadaman kebakaran dapat di bagi menjadi 7 bidang, yaitu: Action Command and control Coordination Planning
Organization Communication Safety Action Ada beberapa kesempatan ketika seorang petugas pemadam kebakaran
melakukan tindakan salah, melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan standar ketentuan dan prinsip-prinsip
pemadaman kebakaran (ct. menggelar selang melewati lubang ventilasi atap atau melakukan serangan dari arah yang
salah). Kesalahan prosedur tersebut dapat membahayakan keselamatan jiwa dan menambah kerugian. Solusi:
Tetapkan satu komandan (commander) yang mengikuti petunjuk baku dan pastikan semua personil mengikuti aturan.
Command and control Kebakaran tanpa komando atau memiliki banyak komandan cenderung akan kacau dan tidak
memberi hasil atau sia-sia. Solusi: Komando yang kuat, segera, dan nyata oleh seseorang yang bertanggungjawab
mengontrol keseluruhan operasi akan dapat dengan tepat menggerakkan keseluruhan tim. Untuk dapat melakukan hal
ini dibutuhkan satu sistim komando yang menentukan satu orang incident commander dan memberikannya dukungan
organisatoris yang dibutuhkan untuk komando dan kontrol yang tepat. Coordination Ketika instansi-instansi yang
beroperasi berasal dari berbagai instansi yang berbeda maka mereka cenderung untuk malakukan tindakan sendirisendiri.
Tindakan-tindakan ini cenderung mengabaikan kapasitas keseluruhan tim apabila mereka bersatu. Pemadaman
kebakaran seperti ini seringkali bekerja bersilangan / bertentangan dengan tindakan yang akan dilakukan oleh unit lain di
lokasi kejadian. Solusi: Semua instansi harus berkoordinasi melalui satu incident commander. Orang ini harus
menetapkan rencana keseluruhan, memerintahkan instansi-instansi yang ada untuk melakukan tindakan yang spesifik,
dan membantu instansi tentang tugasnya dengan menggunakan arahan yang efektif tentang operasi yang berjalan.
Tujuan utama dari komandan ini adalah untuk mendapatkan hasil maksimum dengan mengoptimalkan sumber daya
yang tersedia. Planning Pemadaman kebakaran yang efektif membutuhkan satu rencana yang berdasarkan dari satu
prediksi di mana kebakaran terjadi dan apakah yang akan terjadi nanti. Apabila tidak ada seorang komandan, tidak akan
ada rencana dan yang melakukan penyesuaian rencana. Apabila ada banyak komandan, rencana yang dihasilkan akan
tidak cukup dikoordinasikan. Solusi: Tentukan seorang Incident Command yang akan mengkombinasikan satu sistem
rencana pra-kebakaran, pengamatan, dan memporoses informasi dari lokasi kebakaran untuk membuat satu rencana. Ia
(incident commander) harus memformulasikan rencana strategi dengan dasar pengalaman dan pemahaman tentang
perilaku api, dipertajam dengan pengertian tentang lingkungan kebakaran (bentuk struktur, konstruksi, tempat-tempat
tersembunyi, beban kebakaran, dan kelengkapan proteksi kebakaran). Organization Menganalogikan dengan
permainan, tanpa rencana permainan yang menyeluruh, diragukan semua peserta akan memainkan perannya dengan
benar. Kebingungan peran ini akan menyebabkan tindakan tidak teratur, yang akan merusak strategi, taktik, dan
tahapan pemadaman kebakaran. Solusi: Memiliki seorang commander yang menyusun rencana dan menetapkan
aturan-aturan permainan, hubungan, dan fungsi setiap orang di lokasi kebakaran.
Communications Kesulitan komunikasi adalah cerminan permasalahan pengorganisasian yang timbul pada opaerasi di
lokasi kebakaran. Satu instansi perlu untuk mengatur tugas masing-masing dan saling bertukar informasi yang cukup
dengan instansi lain untuk melengkapi tugasnya. Ketika arus informasi ini lamban, berlebihan, atau terhenti,
kebingungan akan mulai terjadi. Solusi: Tentukan seorang komandan yang akan menggunakan prosedur operasi
standar yang mendukung komando, koordination, dan pengorganisasian. Bagian dari prosedur ini adalah komunikasi
yang menguraikan arus informasi di lokasi kebakaran pada seluruh tahapan operasi. Safety Pemadaman kebakaran
yang tidak terkontrol seringkali menyebabkan / mengarah pada pencegahan petugas pemadam dari kecelakaan , yang
lebih intensif yang sesungguhnya tidak perlu apabila operasi dapat dikontrol dengan baik. Semua kecelakaan akan
menyebabkan efek merugikan pada keseluruhan operasi, demikian juga efeknya terhadap korban. Solusi: Menentukan
seorang cmmander yang menerapkan standar keselamatan operasi untuk memberi komando, mengatur operasi, dan
mengontrol posisi serta fungsi keseluruhan instansi yang ada pada lokasi kejadian. Ia harus selalu meningkatkan faktor
keselamatan.

Klik link dibawah ini untuk mendowload File pengetahuan di atas

download file tautan di atas