Monday, August 3, 2009

Dinding Jalan Layang Jebol



Minggu, 2 Agustus 2009 | 03:30 WIB
Jakarta, Kompas - Dinding penutup jalan layang (flyover) di samping Plaza Atrium Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (1/8) sekitar pukul 17.00, roboh sesaat setelah bus transjakarta melintas. Pecahan dinding selebar 40 meter dengan tinggi 4 meter itu mengenai tiga orang.
Menurut Camat Senen Hidayatullah, seperti ditulis Kompas.com, kejadian ini berlangsung sesaat setelah sebuah bus transjakarta melintas di perempatan Senen.
Menurut salah seorang saksi, Linda, warga Tanah Tinggi RT 10 RW 1, dinding yang pecah itu jatuh menimpa tiga orang dan menimbulkan suara seperti ledakan bom. Ketiga korban tersebut adalah Laode George (51), warga Tarakan 6, Pasar Pasinko, Bontang, Kalimantan Timur; Rita Rahmawati (20), warga Pulo Gebang Permai Blok B6/2 Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur; dan Masena (70), warga Tanah Tinggi, Senen. Salah satu korban, yakni nenek Masena, kepalanya bocor. Saat ini korban sudah dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto.
Beban berat
Menurut Wali Kota Jakarta Pusat Sylviana Murni yang dihubungi Sabtu malam, begitu pihaknya mendengar kejadian itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah evakuasi, baik puing tembok jembatan maupun tiga orang yang menjadi korban.
”Saya perintahkan aparat terkait di Pemkot Jakarta Pusat segera membersihkan semua puing-puing yang ada mengingat kawasan itu adalah kawasan padat lalu lintas. Kedua, segera melarikan korban ke UGD RSPAD Gatot Soebroto untuk mendapatkan pengobatan secepatnya,” kata Sylviana Murni.
Laporan dari kepala Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, ketiga korban sudah ditangani dengan baik. Mereka saat ini masih berada di UGD, kemungkinan malam ini juga sudah bisa dipulangkan. ”Kami tangani secepatnya dan pembersihan puing- puing sudah selesai sejak pukul 20.30. Sementara seluruh biaya pengobatan korban ditanggung oleh pemerintah kota,” ujar Sylviana Murni.
Untuk mengetahui penyebab pasti robohnya jembatan layang tersebut, pihaknya segera melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Budi Widiantoro serta pejabat teknis lainnya.
Namun, kata Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan Jakarta Pusat Joko Susetyo, getaran akibat beban berat yang setiap saat mesti ditopang oleh jembatan layang yang dibangun tahun 2005 tersebut diduga menjadi penyebab robohnya dinding penutup jembatan layang.Sementara itu, lalu lintas sekitar perempatan Senen sudah lancar setelah semua puing tembok jembatan yang teronggok di jalur busway sudah dibersihkan. Aparat kepolisian dan instansi terkait juga sudah melakukan olah TKP. (ast)